Teknik Pembibitan Pohon Kakao (Coklat) Secara Generatif | Siapa yang tidak tau dengan pohon tanaman yang satu ini? psti taukan? Pohon kakao ini dapat di budidayakan dengan cara generatif dan vegetatif. Namun, pembibitan kakao secara generatif lebih sering di lakukan karna di rasa lebih praktis.
Dengan cara generatif ini adalah menggnakan biji. Dibilang lebih praktis karena biji dapat di simpan dalam waktu yang lama, tetapi dengan cara ini bisa saja hasilnya tidak sama dengan tanaman induknya. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam membudidayakan pohon kakao ini dengan cara generatif. Lihat selanjutnya di bawah ini.
Dengan cara generatif ini adalah menggnakan biji. Dibilang lebih praktis karena biji dapat di simpan dalam waktu yang lama, tetapi dengan cara ini bisa saja hasilnya tidak sama dengan tanaman induknya. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam membudidayakan pohon kakao ini dengan cara generatif. Lihat selanjutnya di bawah ini.
Cara pembibitan pohon kakao
Pilihlah buah dari tanaman induk yang sudah masak sempurna. buah yang sudah masak itu di tandai dengan perubahan warnanya yang menjadi kuning untuk buah yang kuitnya hijau dan menjadi jingga untk buah yang kulitnya merah. Setelah anda memilih buah yang sempurna pecah dan ambil bijinya. Biji yang di gunakan adalah terletak pada bagian poros atau tengah- tengah buah. Kemudian biji tersebut bersihkan dari lendir yang menempel. Caranya campurkan serbuk gergaji ataupun abu gosok pada biji. Lalu remas- remas dengan tangan anda. kemudian cucilah dengan air dan anginkan sampai kering selama 1 hari. Setelah kering biji siap untuk di kecambahkan.
Setelah 4- 5 hari di semaikan, benih kako sudah mulai berkecambah. Benih ini harus segera di pindah kan ke dalam polibag yang telah anda siapkan. Penyiraman harus di lakukan secara teratur yaitu 2 kali sehari. Pemupukan pada bibit juga harus di lakukan setiap 14 hari sampai bibit berumur 3 bulan. Pemupukan dilakukan dengan pupuk urea yang telah di larutkan dalam air. Setiap bibit di siram larutan pupuk hingga 100 ml. Setelah epnyiraman pupuk siramlah bibit dengan air bersih agar larutan pupuk urea menempel pada bagian luruh.
Setelah bibit kakao sudah 3 bulan, bibit kakao telah memiliki minimal 18- 25 helai daun, dan memiliki tinggi 50- 65 cm. Bibit seperti ini pun sudah siap untuk di tanam di lahan dan bisa di sampbung untuk memperbaiki kualitas bibit kakao.
Nah, itulah cara pembibitan pohon kakao (coklat) secara generatif, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.